cara mengidentifikasi kemampuan berguru awal

Saya yakin semua guru pasti tahu betul pentingnya kemampuan awal siswa dalam proses pembelajaran. Bila guru memolakan dan mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa sebelum mengikuti suatu pembelajaran, maka tentunya apa-apa yang akan dilakukan guru ketika memfasilitasi proses pembelajaran itu akan menjadi lebih efisien.

Strategi atau Cara yang Dapat Digunakan Untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa

Ada beberapa strategi/cara yang dapat guru lakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, misalnya:
  1. Asesmen Kemampuan Awal Siswa Berbasis Kinerja /Asesmen pengetahuan awal siswa
  2. Asesmen Kemampuan Awal Mandiri (Self Assessment) /Asesmen pengatahuan awal mandiri
  3. Peta Konsep / Concept map
Berikut penjelasan masing-masing cara tersebut:

Asesmen Kemampuan Awal Siswa Berbasis Kinerja 

Cara paling reliabel dalam melaksanakan asesmen ini yaitu dengan memperlihatkan sebuah tugas, dapat berupa kuis, atau bentuk lain, yang berkaitan dengan bahan pelajaran yang akan diberikan, yang dalam pengerjaan peran tsb akan memerlukan penggunaan pengetahuan awal yang telah mereka miliki sebelum mengikuti pembelajaran anda. Tentunya, ketika merancang kuis atau peran tersebut, terlebih dahulu guru mengidentifikasi pengetahuan prasyarat atau keterampilan prasyarat apa yang diharapkan untuk pembelajaran yang akan dilakukan.

Asesmen Kemampuan Awal Mandiri (Self Assessment) 

Untuk melaksanakan cara yang kedua ini, guru dapat membuat sebuah angket singkat untuk evaluasi mampu bangkit diatas kaki sendiri (evaluasi diri) setiap akseptor didik yang akan mengikuti pembelajaran. Cara ini bergotong-royong relatif mudah dilakukan, alasannya angket yang dibuat sederhana saja. Berikut pola angket untuk asesmen kemampuan awal mandiri:
Beberapa Contoh Angket Sederhana Untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa
Contoh 1
Seberapa luas pengetahuanmu wacana fotosintesis:
  1. Saya belum pernah mendengar istilah itu.
  2. Saya tahu pada organisme apa fotosintesis terjadi dan apa tujuannya.
  3. Saya tahu pada organisme apa fotosintesis terjadi, tujuannya, reaksi kimianya, bahkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  4. Saya pernah melaksanakan percobaan mengenai fotosisntesis dan memahami dengan baik pada organisme apa fotosintesis terjadi, tujuannya, reaksi kimianya, bahkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Contoh 2 Seberapa dekat kau dengan "Uji-T"?
  1. Apa ya? Saya belum pernah mendengar wacana "Uji-T"
  2. Pernah mendengar, tapi tidak tahu sama sekali apa itu "Uji-T"
  3. Sedikit sekali yang saya tahu wacana "Uji-T", pemahaman saya tidak begitu terang wacana itu.
  4. Saya tahu apa itu "Uji-T" dan apa kegunaannya.
  5. Saya tahu apa itu "Uji-T', kapan harus digunakan, dan bagaimana menggunakannya.
Contoh 3 Seberapa dalam pengetahuanmu wacana photoshop?
  1. Saya tak pernah menggunakannya, pernah mencoba tapi tak tahu harus bagaimana caranya.
  2. Saya dapat melaksanakan pengeditan sederhana dengan menggunakan photoshop.
  3. Saya dapat memanipulasi gambar dan membuat efek-efek yang saya inginkan dengan menggunakan photoshop.
  4. Saya dapat membuat gambar-gambar dengan efek-efek yang saya ingin dengan mudahnya jikalau menggunakan photoshop.

Peta Konsep

Ternyata peta konsep dapat dijadikan alat untuk mengecek pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Caranya, tuliskan sebuah kata kunci utama wacana topik yang akan dipelajari hari itu di tengah-tengah papan tulis. Misalnya "Fotosintesis". Berikutnya guru meminta siswa menyebutkan atau menuliskan konsep-konsep yang relevan (berhubungan) dengan konsep fotosintesis dan membuat relasi antara konsep fotosintesis dengan konsep yang disebut (ditulisnya) tadi. Seberapa pengetahuan awal yang dimiliki siswa dapat terlihat sewaktu mereka bahu-membahu membuat peta konsep di papan tulis. Cara lain misalnya dengan memperlihatkan sebuah peta konsep yang hanya berisi konsep utama, sementara itu siswa harus mengisi kotak-kotak kosong yang telah disediakan pada peta konsep itu dengan konsep yang relevan.Seberapa banyak kotak kosong pada peta konsep yang tidak lengkap itu dapat diisi oleh siswa, yaitu indikasi seberapa pengetahuan awal yang mereka miliki.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel