hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa

1. HAKIKAT BAHASA DAN TEORI PEMEROLEHAN BAHASA

1.1 Hakikat  Bahasa
        Pada hakikatnya bahasa merupakan alat komunikasi yang memiliki beberapa karakteristik, yaitu: sistemik, manasuka/arbitrer, suara ujaran, manusiawi, dan komunikatif. Bahasa bersifat sistemik alasannya yaitu bahasa diatur oleh sistem suara dan sistem makna. Bahasa terdiri atas rangkaian bunyi/bunyi bahasa yang mempunyai makna atau arti tertentu. Misalnya, rangkaian suara a n m k a yaitu rangkaian suara bahasa yang belum bermakna, sedangkan rangkaian suara m a k a n merupakan rangkaian suara bahasa yang bermakna, yaitu bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, mengunyah, dan menelannya. Selain itu bahasa bersifat sistemik alasannya yaitu penyusunan suatu bahasa harus mengikuti kaidah tertentu. Misalnya, kaidah dalam bahasa Indonesia diatur dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri atas tatabunyi/fonologi, tatabentuk kata/morfologi, tatakalimat/sintaksis, dan tatamakna/semantik. Kaidah lain, misalnya kaidah penulisan yang diatur dalam tataejaan yang tertuang dalam buku Ejaan Yang Disempurnakan.

        Suatu bahasa juga bersifat manasuka/arbitrer, artinya unsur suatu bahasa yang dipilih secara acak tanpa dasar yang pasti oleh masyarakat pemakai bahasa. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu tidak adanya relasi yang logis antara suara bahasa dengan makna yang disimbolkannya. Misalnya, kenapa suara k u r s i mengarah kepada makna daerah untuk duduk, bukan mengarah pada makna lain alat untuk menulis, dsb. Hubungan antara suara bahasa dan maknanya tersebut terserah/tergantung pada masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan.
        Bahasa berupa suara ujaran, artinya berupa ucapan sedangkan media bahasa yaitu bunyi-bunyi bahasa secara lisan dan berupa lambang bunyi/tulisan. Bahasa bersifat manusiawi, artinya bahasa menjadi berfungsi selama insan yang memanfaatkannya, bukan makhluk lain. Ada binatang tertentu yang dapat berbahasa menyerupai manusia, misalnya burung beo. Namun binatang tersebut hanya dapat mengucapkan kosa kata tertentu dan kosa katanya tidak dapat berkembang. Bahasa bersifat komunikatif alasannya yaitu digunakan untuk berkomunikasi masyarakat pemakai bahasa.
        Selain berkaitan dengan pengertian, hakikat bahasa juga berkaitan dengan fungsi bahasa. Fungsi bahasa  di antaranya, fungsi informasi, fungsi ekspresi, fungsi pembiasaan dan integrasi, serta fungsi kontrol sosial. Fungsi informasi, artinya bahasa berfungsi untuk memberikan gosip timbal balik antar anggota masyarakat. Fungsi ekspresi, artinya bahasa berfungsi untuk menyalurkan atau mengungkapkan perasaan, sikap, gagasan, dll. Fungsi pembiasaan dan integrasi, artinya bahasa berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Fungsi kontrol sosial, artinya bahasa berfungsi untuk mensugesti sikap dan pendapat orang lain. 

1.2 Pemerolehan Bahasa
a. Hakikat Perkembangan Bahasa Anak
    Pada hakikatnya, bahasa anak berkembang sejalan dengan perkembangan biologisnya, baik secara fisik maupun psikis. Bahasa anak berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan bahasa dan pikiran anak. Anak memperoleh bahasa melalui segala sesuatu yang didengar, dilihat, diraba, dirasakan, dan melalui indra penciuman.
b. Peranan Bahasa dalam Perkembangan Pikiran anak
    Menurut Piaget, pikiran anak berkembang melalui jenjang/periode sesuai dengan tingkat kematangan anak secara keseluruhan dan interaksinya dengan lingkungan. Terdapat dua jenis proses dalam berinteraksi dengan lingkungan, yaitu proses penyesuaian/adaptasi dan pengorganisasian. Proses penyesuaian terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi artinya anak mengenali dan memahami objek-objek dalam lingkungannya sesuai dengan contoh pikiran yang telah ada. Akomodasi yaitu terjadinya penyesuaian antara pemahaman suatu objek dalam contoh pikiran anak sesuai dengan tuntutan lingkungan. Pengorganisasian yaitu proses interaksi dengan lingkungan melalui hal-hal yang bersifat refleks kemudian berubah menjadi kata dan kalimat yang terkoordinasi.
    Piaget berpendapat bahwa pikiran yang dimiliki anak/kemampuan berpikir dapat mendorong perkembangan bahasa. Menurut Vigotsky, bahasa orang remaja sangat besar lengan berkuasa pada perkembangan bahasa dan pikiran anak. Bahasa yang dimiliki anak dapat mendorong perkembangan pikiran anak. Pendapat lain berkaitan perihal bahasa dan pikiran dikemukakan oleh J.S. Bruner. Bruner berpendapat bahwa (1) bahasa merupakan pendorong perkembangan pikiran.
(2) pikiran dapat berkembang kalau sebelumnya mendapat pengalaman-pengalaman dari lingkungan.
(3)  perkembangan bahasa dan pikiran saling mendukung.

c. Aspek Bahasa yang Berperan dalam Perkembangan Pikiran Anak
    Aspek bahasa yang berperan dalam perkembnagan pikiran anak yaitu aspek kelambangan, aspek kategorisasi, dan dan aspek proposisi.
(1) Aspek Kelambangan
    Bahasa yaitu lambang suara yang bersistem yang dapat diubah menjadi huruf-huruf/lambang goresan pena dan mengandung makna/arti. Aspek kelambangan iinilah yang memungkinkan anak dapat berpikir secara abstrak.
(2) Aspek Kategorisasi
    Kategorisasi yaitu proses penggolongan objek/suatu hal berdasarkan kesamaan atau kemiripan ciri-cirinya. Contoh:
                    Kendaraan
                  Kendaraan Bermesin                                       Kendaraan Tidak Bermesin
 Kend. Beroda Kend. Beroda                           Kend.Dgn grakn Mnsia            Dgn gerakan Hewan
      Dua                      Tiga             Empat

Spd  Spd Mtr        Bemo Bjy     Bus Truk Colt      Becak  gerobak perahu dayung       Dokar Pedati Andong

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel