Format EDS 2016 untuk Sekolah Dasar
Sunday 26 November 2017
Edit
| Tampilan Aplikasi EDS 2016 versi excel (.xls/.xlsx) |
Adapun tujuan dari EDS itu sendiri (seperti dilansir disdikbud.sultengprov.go.id) adalah untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan sekolah, merupakan salah satu langkah yang baik dalam peningkatan mutu sekolah. Dengan melaksanakan evaluasi diri (evadir) maka dapat dipahami bersama oleh segenap warga sekolah akan segala kelebihan dan kelemahan sekolahnya, sehingga langkah-langkah perbaikan dan titik fokus pengembangan sekolah dapat dilakukan dengan tepat. Karena itu evadir dapat menghemat waktu pencapaian tingkat mutu sekolah yang dikehendaki. Kegiatan evadir sekolah dapat dikaitkan atau diikuti oleh evaluasi eksternal, namun hal ini tidaklah menjadi keharusan, artinya evaluasi diri sekolah lebih baik diinternalisasikan sebagai bab dari budaya peningkatan mutu sekolah secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Data yang diharapkan untuk melaksanakan evaluasi diri sekolah tidak semuanya kuantitaif (dapat diskorkan) dan tertampung dalam instrumen EDS ini. Oleh alasannya yaitu itu, selain mengisi instrumen EDS ini, responden juga dapat menuliskan atau mendeskripsikan secara naratif dan lebih rinci wacana kondisi sekolah yang belum tercakup secara eksplisit dalam instrumen ini. Bahkan, responden disarankan untuk melaksanakan cek dan recek sebelum mengisi instrumen ini semoga diperoleh data yang valid, terpercaya, dan menyeluruh wacana sekolah sehingga dapat digunakan untuk menyebarkan sekolah secara berkelanjutan.
Istrumen EDS terdiri dari data umum, instrument induk dan angket, guru, siswa dan komite sekolah, dengan memakai format yang menekankan pada perolehan tahapan setiap standar, yakni 1, belum memenuhi SPM, hampir memenuhi SPM, Sekolah telah melampaui SPM. Semua data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data wacana kondisi sekolah dikala ini untuk dijadikan dasar penyusunan kegiatan menuju tercapainya kondisi lembaga yang dicita-citakan. Data yang diperoleh dari evaluasi diri hendaknya diperoleh dari semua pihak, baik data kualitatif maupun kuantitatif sehingga diperoleh berita yang komprehensip. Data evaluai diri dikumpulkan dengan cara meminta responden untuk mengisi instrumen evaluasi diri.
Instrumen evaluasi diri ini digunakan untuk mengungkap kelebihan dan kekurangan sekolah bila dibandingkan dengan delapan standar nasional pendidikan menyerupai telah dijelaskan diatas.
Responden yang mengisi instrumen ini yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan siswa.
Di satu sekolah jumlah responden yang dibutuhkan, untuk kepala sekolah, satu orang, (2) untuk guru, minimum sama dengan jumlah mata pelajaran yang ada di sekolah itu dan maksimum 30 guru, (3) untuk siswa minimum 30 dan maksimum 60 siswa. Hal yang harus diperhatikan adalah, siswa yang menjadi responden harus siswa yang mengikuti mata pelajaran atau guru yang dinilai/diberi masukan. Selain itu, di sekolah juga ada Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang bertugas memasukkan atau meng-entry data dari responden ke kegiatan excel EDS atau instrumen elektronik EDS.
Hasil EDS inilah yang dianalislis akan tergambar semua situasi sekolah, sehingga baik sekolah maupun pengawas Pembina dapat menjadi contoh untuk membuat kegiatan peningkatan mutu sekolah binaannya.
Setelah semua data EDS terkumpul maka dalam menjalankan kegiatan kepengawasan pada semua hasil pemantauan dari pengawas Pembina kemudian dianalisis dengan cara, membuat tabulasi data/ hasil penilaian dan atau pemantauan sumber daya pendidikan, menghitung besaran data sesuai dengan unsur-unsur pengawasan,
Menafsirkan hasil perhitungan data baik melalui EDS maupun berdasarkan kriteria penilaian/pemantauan, membuat laporan hasil pengolahan data. Bagian terahir kegiatan dan hasil kepengawasan yaitu mengevaluasi hasil-hasil pengawasan dari sekolah binaannya menyerupai hasil-hasil penilaian, hasil-hasil pemantauan dan hasil-hasil pembinaan, dan hasil EDS yang telah diselesaikan dan pada EDS tahun berikutnya.
Setelah diperoleh hasil maka dibuat pelaporan hasil EDS dan kegiatan pengawasan menyerupai menyusun laporan hasil pengawasan setiap sekolah, dengan menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan untuk materi pengawasan berikutnya yang diperoleh dari hasil-hasil penilaian, hasil-hasil pemantauan hasil-hasil pembinaan. Semua hasil pemantauan dan peran pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial, sedangkan peran pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik. Pengawasan manajerial pada dasarnya menunjukkan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, hingga dengan hasil. Bimbingan dan pemberian diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik berkaitan dengan membina dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasil berguru siswa.
Pengembangan suatu sekolah tergantung bagaimana pembinaan para pengawas dilapangan, hasil EDS setiap sekolah yaitu data yang paling akurat dalam membuat kegiatan kepengawasan dan sekolah, untuk itu sebaiknya kegiatan pengawas harus memasukan hasil EDS dalam kegiatan kerja , sehingga dapat mengetahui perkembangan sekolah alasannya yaitu yang diprogramkan melalui EDS dimana hasil terendah yang akan menjadi contoh kegiatan tahun itu , dan pada tahun berikutnya akan diketahui peningkatannya , dengan melibatkan semua unsur dan hasil EDS yang menjadi kegiatan pengawasan dan sekolah akan tercapai yaitu mengakibatkan pendidikan kita meningkat sesuai arah dan tujuan yang ada pada pemetaan mutu pendidikan yang berdasarkan EDS tersebut.
Nah, Bagi anda yang membutuhkan format EDS 2016, silahkan klik link di bawah ini:
Bagikan melalui Facebook / Twitter / Google Plus untuk melihat Link Unduh Tweet
bila anda tidak memiliki FB/Twitter/google plus, silahkan unduh melalui link lternatif berikut ini
Demikian Format EDS 2016-2017 untuk Sekolah Dasar