Fungsi dan peranan kurikulum

FUNGSI DAN PERANAN KURIKULUM
Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran (subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga final jadwal pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman berguru (learning experiences) yang dialami siswa dan mensugesti perkembangan pribadinya.  

Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan seimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pelaksanaan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan. 


  • FungsiKurikulum 
    Secara umum  fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk membantu akseptor didik  untuk membuatkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum itu segala aspek yang mensugesti akseptor didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai jadwal berguru bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis,diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai jadwal belajar, kurikulum ialah niat, rencana dan harapan.Menurut Alexander Inglis, fungsi kurikulum meliputi :
  1. Fungsi Penyesuaian, alasannya ialah individu hidup dalam lingkungan , sedangkan lingkungan tersebut  senantiasa berubah dan dinamis, maka setiap individu harus bisa mengikuti keadaan secara dinamis. Dan di balik lingkungan pun harus diadaptasi dengan kondisi perorangan, disinilah letak fungsi kurikulum sebagai  alat pendidikan menuju individu yang well adjusted.
  2.  Fungsi Integrasi, kurikulum  berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh alasannya ialah individu itu sendiri merupakan bab integral dari masyarakat, maka langsung yang terintegrasi itu akan menawarkan dukungan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian  masyarakat. 
  3. Fungsi Deferensiasi, kurikulum perlu menawarkan pelayanan terhadap perbedaan- perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong  orang berpikir kritis dankreatif, dan ini akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat.
  4.  Fungsi Persiapan, kurikulum  berfungsi mempersiapkan siswa semoga bisa melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan  yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat. Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, alasannya ialah sekolah tidak mungkin menawarkan semua apa yang dibutuhkan atau semua  apa yang menarik minat mereka. 
  5. Fungsi Pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan mempunyai korelasi yang erat.Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang  dinginkan  dan menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram secara  fleksibel.
  6.  Fungsi Diagnostik, salah satu segi pelayanan pendidikan ialah membantu dan mengarahkan para siswa semoga mereka bisa memahami dan mendapatkan dirinya sehingga dapat mengembangkan  semua potensi yang dimiliki.Ini dapat dilakukan jikalau mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa. Fungsi  kurikulum dalam mendiagnosa dan membimbing siswa semoga dapat membuatkan potensi siswa secara optimal.

Sedangkan fungsi praksis dari kurikulum ialah meliputi :

  1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan yakni sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman dalam mengatur acara pendidikan sehari-hari.
  2. Fungsi bagi sekolah yang diatasnya   adalah untuk menjamin adanya pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan
  3. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan .



  • Peranan Kurikulum
    Kurikulum bagi jadwal pendidikan dimana sekolah sebagai institusi social melaksanakan  oprerasinya, paling tidak dapat ditentukan 3 jenis kurikulum :
  1. Peranan KonservatifMenekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentramisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini bagi generasi muda
  2. Peranan Kritis dan evaluativePerkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus bisa membuatkan sesuatu yang gres sesuai dengan perkembangan. 
  3. Peranan Aktif
    Peranan ini dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Sehingga pewarisan dan nilai-nilai budaya masa lalu.kepada siswa perlu diadaptasi dengan masa sekarang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel